Mahasiswa Prodi K3 Raih Penghargaan Best Tourism Project dalam Ajang Duta Wisata Kudus 2025

Kudus – Prestasi membanggakan kembali diraih oleh mahasiswa Politeknik Rukun Abdi Luhur, khususnya dari Program Studi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Mahasiswi atas nama Nabila Hikmatul Azka berhasil meraih penghargaan Best Tourism Project (Kategori Mbak) dalam ajang Mas dan Mbak Duta Wisata Kabupaten Kudus Tahun 2025.

Ajang pemilihan duta wisata ini merupakan agenda tahunan yang bertujuan mencari generasi muda yang mampu mempromosikan potensi pariwisata Kabupaten Kudus secara kreatif dan berkelanjutan. Dalam kompetisi ini, para peserta tidak hanya diuji kemampuan komunikasi dan wawasan kepariwisataan, tetapi juga ditantang untuk menyusun dan mempresentasikan proyek pariwisata unggulan.

Nabila, yang saat ini aktif sebagai mahasiswa Program Studi K3, mengusung proyek bertema “Pariwisata Berbasis K3: Mewujudkan Wisata yang Aman, Nyaman, dan Berkelanjutan”. Dalam paparannya, ia menekankan pentingnya penerapan prinsip-prinsip keselamatan dan kesehatan kerja di sektor pariwisata, baik bagi pengunjung, pekerja wisata, maupun masyarakat sekitar.

“Keselamatan sering kali terlupakan dalam destinasi wisata. Padahal, wisata yang baik adalah wisata yang aman, nyaman, dan berkelanjutan. Inilah yang saya coba angkat melalui pendekatan K3,” ujar Nabila saat diwawancarai usai pengumuman pemenang.

Proyek yang diusulkan Nabila mencakup aspek mitigasi risiko di area wisata, penyediaan fasilitas darurat, pelatihan petugas wisata tentang K3, hingga pendekatan edukatif bagi wisatawan. Inovasi ini dinilai unggul oleh dewan juri karena mampu menggabungkan disiplin ilmu K3 dengan potensi pengembangan pariwisata daerah.

Keberhasilan Nabila tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga membawa harum nama Program Studi K3 sebagai prodi yang adaptif dan relevan dalam berbagai bidang, termasuk sektor pariwisata.

Pihak program studi menyambut baik capaian tersebut. “Kami sangat mengapresiasi prestasi Nabila. Ini menunjukkan bahwa ilmu K3 sangat fleksibel dan bisa diterapkan lintas sektor, termasuk dalam mendukung pariwisata yang berkeselamatan dan inklusif,” ujar Novi Styaningsih selaku salah satu dosen di Program Studi K3.

Dengan prestasi ini, diharapkan akan semakin banyak mahasiswa yang terdorong untuk berinovasi dan berkontribusi bagi masyarakat melalui keilmuan yang dimiliki.

Kabar Poltekun Lainnya